Ketika kita menyimak spesifikasi lengkap sebuah smartphone, pada bagian kamera biasanya dicantumkan fitur kemampuannya, diantaranya ditulis dengan OIS dan EIS. Sebagaimana kita tau bersama bahwa kamera smartphone telah menjadi salah satu fitur paling penting yang dipertimbangkan oleh banyak orang ketika membeli perangkat baru.
Pengambilan foto dan video yang berkualitas tinggi telah menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dengan meningkatnya popularitas media sosial dan berbagi konten visual.
Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas gambar dan video yang dihasilkan oleh kamera smartphone, produsen telah memperkenalkan teknologi seperti OIS (Optical Image Stabilization) dan EIS (Electronic Image Stabilization).
Mari kita lihat apa saja perbedaan antara OIS dan EIS, serta bagaimana kedua teknologi ini bekerja dalam kamera smartphone.
Optical Image Stabilization (OIS)
Konsep Dasar OIS
OIS, atau Optical Image Stabilization, adalah teknologi yang dirancang untuk mengatasi masalah getaran atau guncangan yang dapat terjadi saat Anda mengambil foto atau merekam video menggunakan kamera smartphone.
Prinsip dasar OIS adalah untuk mengkompensasi gerakan atau goyangan yang tidak diinginkan yang dapat mengaburkan gambar.
OIS bekerja dengan cara mengompensasi gerakan fisik dengan menyesuaikan posisi lensa atau sensor gambar.
Prinsip Kerja OIS
Cara OIS bekerja adalah dengan menggunakan gyroscope atau akselerometer untuk mendeteksi gerakan perangkat.
Ketika perangkat terdeteksi bergerak atau bergetar, OIS akan mengkompensasi gerakan ini dengan menggeser elemen lensa atau sensor gambar.
Misalnya, jika perangkat terdeteksi bergerak ke atas, elemen lensa atau sensor gambar akan dipindahkan ke arah yang berlawanan, yaitu ke bawah, untuk menjaga gambar tetap stabil.
Hal ini memungkinkan Anda untuk mengambil foto dan merekam video yang lebih tajam dan jelas, terutama dalam situasi dengan cahaya yang rendah atau saat menggunakan zoom tinggi.
Kelebihan OIS
Beberapa keuntungan utama dari OIS adalah:
- Gambar yang lebih tajam: Optical Image Stabilization membantu mencegah gambar menjadi buram karena guncangan atau gerakan tangan saat mengambil foto atau merekam video.
- Lebih baik dalam kondisi cahaya rendah: Dalam kondisi cahaya yang kurang baik, Optical Image Stabilization dapat membantu meningkatkan kualitas gambar dengan mengurangi efek guncangan.
- Kualitas video yang lebih baik: Optical Image Stabilization juga berkontribusi pada video yang lebih stabil, menghasilkan rekaman yang lebih nyaman untuk ditonton.
Electronic Image Stabilization (EIS)
Konsep Dasar EIS
EIS, atau Electronic Image Stabilization, adalah teknologi yang berfokus pada perbaikan kualitas gambar dengan cara perangkat lunak.
Berbeda dengan Optical Image Stabilization yang menggunakan pergerakan fisik, EIS menggunakan algoritma perangkat lunak untuk mengurangi getaran atau guncangan dalam gambar atau video.
Prinsip Kerja EIS
EIS bekerja dengan cara mengidentifikasi perbedaan antara frame gambar yang satu dengan yang lain. Ketika perbedaan ini terdeteksi, algoritma perangkat lunak akan mengompensasinya dengan meratakan gambar atau video.
Misalnya, jika ada perbedaan antara dua frame gambar yang disebabkan oleh guncangan tangan, Electronic Image Stabilization akan mencoba untuk mengimbangi perbedaan ini dengan mengubah frame tersebut.
Kelebihan EIS
EIS memiliki beberapa keuntungan yang perlu diperhatikan:
- Tanpa pergerakan fisik: Electronic Image Stabilization tidak memerlukan pergerakan fisik seperti Optical Image Stabilization, yang membuat perangkat menjadi lebih ringan dan lebih tahan terhadap kerusakan.
- Pengurangan getaran yang efektif: Meskipun berbasis perangkat lunak, EIS mampu mengurangi getaran dan guncangan dalam gambar dan video dengan baik.
- Biaya produksi yang lebih rendah: Implementasi Electronic Image Stabilization sering kali lebih ekonomis daripada OIS, yang dapat mengarah pada pengembangan perangkat yang lebih terjangkau.
Perbedaan Utama Antara OIS dan EIS
Setelah memahami kedua teknologi ini, berikut adalah perbedaan utama antara OIS dan EIS:
- Prinsip Kerja: Optical Image Stabilization menggunakan pergerakan fisik elemen lensa atau sensor gambar, sedangkan Electronic Image Stabilization menggunakan algoritma perangkat lunak untuk mengompensasi getaran.
- Kualitas Gambar: OIS cenderung menghasilkan gambar yang lebih tajam dan jelas dalam kondisi cahaya yang kurang baik atau saat menggunakan zoom tinggi. EIS juga membantu mengurangi getaran, tetapi mungkin tidak seefektif Optical Image Stabilization.
- Biaya Produksi: EIS sering kali lebih ekonomis dalam hal biaya produksi, yang dapat menguntungkan dalam pengembangan perangkat yang lebih terjangkau.
- Ringan dan Tahan Terhadap Kerusakan: EIS tidak memerlukan pergerakan fisik, sehingga perangkat menjadi lebih ringan dan lebih tahan terhadap kerusakan fisik.
Kesimpulan
OIS dan EIS adalah dua teknologi yang berfokus pada pengurangan getaran atau guncangan dalam gambar dan video yang dihasilkan oleh kamera smartphone.
Kedua teknologi ini memiliki peran masing-masing, dengan Optical Image Stabilization mengandalkan pergerakan fisik elemen lensa atau sensor gambar, sementara EIS menggunakan algoritma perangkat lunak.
Pilihan antara keduanya dapat bergantung pada preferensi pribadi, kebutuhan fotografi, dan anggaran. Penting untuk diingat bahwa tidak ada teknologi yang sempurna, dan penggunaan yang efektif dari OIS atau EIS dapat bergantung pada situasi pengambilan gambar dan video yang berbeda.
Dalam pengembangan kamera smartphone, produsen terus mencari cara untuk meningkatkan kualitas gambar dan video, sehingga pengguna dapat terus menikmati hasil yang semakin baik dalam fotografi mobile.