Beberapa bulan terakhir ini ChatGPT menjadi trending di kalangan pengguna internet. Pasalnya ChatGPT dapat memberikan jawaban yang nyaris sempurna untuk berbagai macam pertanyaan yang bersifat pembelajaran mulai dari pertanyaan-pertanyaan bahasa pemrograman hingga pertanyaan-pertanyaan pengetahuan umum bahkan untuk membuat tulisan atau artikel yang digenerate secara otomatis oleh kecerdasan buatan (Ai). Berangkat dari kondisi tersebut, Google seolah terdesak untuk mempercepat project LamDA mereka yang kemudian diberi nama Google Bard.
Apa itu Google Bard
Google Bard atau Bard adalah sebuah eksperimen terbaru dari perusaahaan Google yang menjalankan teknologi LaMDA (Language Model for Dialogue Applications) dalam bentuk model Percakapan Artificial Intelligence (AI) untuk mengisi ruang potensi kebutuhan informasi dan komputasi yang lebih mudah diakses.
LaMDA (Language Model For Dialogue Applications) sendiri dikabarkan oleh google telah diluncurkan sejak dua Tahun lalu, dimana model ini mampu mengalirkan dialog multi putaran, satu tahun setelahnya, diluncurkan AI Test Kitchen.
Sementara Bard, sebuah eksperimen yang memanfaatkan teknologi yang sama seperti yang disebutkan diatas serta berkolaborasi dengan Ai generatif.
Sebagai kolaborator yang kreatif dan membantu, Bard dapat meningkatkan imajinasi, meningkatkan produktifitas, serta membantu mewujudkan beberapa ide dengan memberikan konsep, pemahaman topik serta memberikan bahan pertimbangan sebelum menentukan sebuah keputusan.
Meskipun LaMDA sudah ada sejak dua tahun silam, tetapi Bard baru mulai hangat diperbincangkan pasca lahir dan populernya ChatGPT besutan OpenAI pada November 2022 yang didirikan oleh Sam Altman dan pendiri Tesla, Elon Musk serta mendapatkan dukungan dari Microsoft. ChatGPT sendiri sudah mulai dirintis oleh OpenAI sejak tahun 2015 silam dan kini chatGPT dikenal sebagai machine learning (mesin pembelajaran) yang sangat terkenal karena kemampuannya untuk menjawab berbagai pertanyaan.
Akurasi Respon
Dari halaman resmi Bard, disebutkan bahwa Google Bard masih bersifat eksperiment, yang berarti dapat saja terjadi beberapa tangapan dalam obrolan (format chat) mungkin tidak akurat, sehingga perlu untuk meninjau kembali apa yang menjadi tanggapan atau jawaban dari Google Bard.
Para pengguna nanti berkemungkinan untuk memberikan feedback atau tanggapan langsung mengenai jawaban yang diberikan nanti oleh bard, dengan feedback ini maka para pengembang dapat terus meningkatkan kemampuan dari ChatBOT bard ini pada hari-hari mendatang.
Meski demikian, sebelum diluncurkan ke publik, Google menyebutkan bahwa ada ribuan penguji yang dilibatkan untuk memberikan umpan balik guna membantu bard meningkatkan kualitas, keamanan, serta akurasinya.
Mempercepat berbagai ide dengan bantuan generate Ai chatBOT bard benar-benar mengasikkan, tetapi ini masih dalam tahap awal dan masih eksperimen. Meskipun Bard memiliki kontrol keamanan bawaan dan mekanisme umpan balik yang jelas serta sesuai dengan prinsip AI mereka, tetapi perlu diketahui juga bahwa bard mungkin menampilkan informasi yang tidak sepenuhnya akurat atau beberapa pernyataan yang mungkin saja menyinggung.