Cara trading crypto mulai marak pada beberapa tahun terakhir ini. Pada tahun 2009 Bitcoin dapat dibilang belum memiliki harga, kerena pada masa-masa itu belum banyak orang yang mengenal cryptocurrency atau aset digital. Sampai pada tahun 2010 harganya hanya mencapai $0.09 atau jika di konversi ke rupiah saat ini hanya sekitar Rp. 1400. Pada tahun 2011 harga bitcoin mulai merangkak naik menjadi $29 atau setara Rp 452.400.
Perjalanan bitcoin termasuk respon masyarakat begitu mulus, hingga pada tahun 2017 harga bitcoin menjadi USD 19300 atau sekitar Rp. 300.000.000, ya tidak salah data, bitcoin pada tahun 2017 harganya mencapai tiga ratus juga rupiah per koin digital.
Dan tidak hanya sampai disitu saja, pada tahun 2021 harga tertinggi bitcoin mencapai USD 64000 atau setara Rp. 998.000.000. Ya mendekati 1 Miliar.
Bayangkan saja jika ada yang menyimpan bitcoin sejak tahun 2009 di harga 1400 sebanyak 100 koin digital. hari ini nilainya sudah menjadi milyaran.
Lalu bagaimana dengan harga yang sudah ada sekarang? apakah masih memungkinkan untuk mendatangkan profit, tentu saja tetap bisa, apa lagi harga bitcoin dan aset digital lainnya berfluktuasi begitu cepat setiap menitnya, di artikel kali ini kita akan membahas cara trading crypto bitcoin dan aset digital lainnya untuk pemula agar bisa profit.
Apa itu Crypto
Cryptocurrency atau lebih dikenal dengan Crypto adalah Aset Digital yang memungkinkan para pemiliknya untuk menyimpan atau memperdagangkannya di market crypto dimana aset digital ini menggunakan kriptografi yang kuat sebagai pengaman transaksinya.
Di indonesia sendiri sudah dijelaskan oleh kementerian terkait bahwa Crypto hanya sebagai Aset digital dan bukan sebagai mata uang atau alat pembayaran yang sah. Namun diketahui Pemerintah saat ini sedang mendalami Penciptaan Rupiah Digital juga.
Pemerintah sudah menyadari bahwa penggunaan mata uang digital memiliki keuntungan dalam kecepatan dan efisiensi biaya transfer. Sistem terdesentralisasi (blockchain) juga dapat mengurangi resiko kegagalan sistem.
Apa itu Broker Crypto
Broker Crypto adalah perusahaan yang menyediakan platform baik berupa website/aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk membeli dan menjual aset kripto.
Di indonesia ada beberapa Broker kripto yang Legal atau terdaftar di Bappebti, Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
1.Indodax
Indodax adalah platform jual beli aset digital yang dapat diakses melalui website dan juga lewat aplikasi yang dapat di unduh di Google Playstore ataupun di AppStore.
2. Luno
Luno adalah broker cryptoccurency yang juga sudah mengantongi izin dari Bapebbti, Luno exchannger sendiri merupakan perusahaan dari inggris yang mulai hadir di indonesia sejak tahun 2014. Luno juga dapat di akses melalui website dan juga aplikasi.
3. Pintu
Pintu adalah marketplace aset digital yang dapat diakses melalui aplikasi dan juga website. Namun untuk bertransaksi hanya dapat dilakukan melalui Aplikasi yang dapat diunduh di playstore ataupun Appstore.
4. Triv
Triv adalah platform yang memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi jual beli aset digital dan juga fitur lainnya seperti pembayaran tagihan listrik, internet dan juga pembelian pulsa. Triv dibawah naungan PT. Tiga Inti Utama juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Bappebti dan juga Kominfo untuk menjaga keamanan para penggunanya. Saat ini tercatat lebih dari 200 jenis aset digital yang dapat ditransaksikan di triv.
5. Tokocrypto
Tokocrypto adalah exchange Cryptoccurency asal indonesia yang memungkinkan para pengguna bertransaksi jual beli Bitcoin dan aset digital lainnya. Platform trading yang berdiri sejak tahun 2017 ini adalah bagian dari Exchanger terbesar didunia saat ini yaitu Binance. Tokocrypto juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Bappebti dan juga Kominfo.
6. Rekeningku
Rekeningku adalah broker kripto yang dapat diakses melalui aplikasi dan juga website. Dikelola oleh PT. Rekeningku Dotcom dan beroperasi sejak tahun 2017. Ada lebih dari 40 jenis aset digital yang dapat ditransaksikan di platform ini. Jumlah pengguna pun lumayan banyak mencapai hingga 500.000 lebih pengguna terdaftar.
Apa itu Market Cap
Market Cap adalah Kapitalisasi pasar yaitu total nilai dari aset dan juga nilai transaksi yang sedang dan sudah terjadi.
Untuk mudah difahami, Market cap ini adalah akumulasi pencatatan transaksi jual dan beli. Semakin tinggi nilai Market Cap berarti semakin banyak proses transaksi yang terjadi.
Semakin tinggi nilai market cap sebuah aset digital berarti aset digital tersebut laris diperdagangkan dalam kurun waktu tertentu.
Melihat Nilai market cap ini sangat penting. bagaimana tidak mari kita gambarkan.
Seumpama kita membeli aset dengan nilai market cap yang rendah. Market cap rendah berarti jumlah transaksi didalamnya sangat sedikit.
Saat kita membeli aset tersebut, dan menjualnya kembali, untung-untungan terjual dalam satu hari yang sama. kenapa? karena sudah dicatatkan bahwa market cap rendah berarti proses transaksi yang terjadi didalam juga sedikit.
Cara Trading Crypto bagi pemula
Cara trading crypto pada dasarnya sama saja dengan jual beli barang lainnya. Kita menjual barang, orang lain membeli. pun sebaliknya kita membeli barang yang dijual oleh orang lain.
Namun untuk jual beli crypto ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terlebih dahulu yaitu
1. Cara trading crypto dengan mengetahui Resiko
Sebelum memutuskan untuk memulai transaksi Jual beli Aset digital perlu mengetahui terlebih dahulu Resiko yang mungkin dihadapi. Yang pertama adalah bahwa harga aset digital berfluktuasi begitu cepat, ada beberapa aset yang pergerakan harganya hanya dalam hitungan detik saja berubah. Bisa saja berubah naik harga dan juga turun harga. Bisa saja saat kita membeli aset digital dengan Harga Rp. 100.000, 1 menit kemudian harganya tiba-tiba anjlok jadi Rp. 0, artinya ada kemungkinan resiko hingga 100%.
2. Pintar Menganalisa Perilaku Pasar
Yang namanya Jualan, Untuk mendapatkan untung tentu dari hasil nilai lebih penjualan dari harga pembelian. Gambarannya, Sebuah aset digital kita beli di harga Rp. 50000 akan dijual di harga Rp. 60000 untuk mendapatkan profit Rp.10000.
Dengan metode tersebut kita mendapatkan keuntungan, dan kebanyakan trader menunggu harga koin turun untuk melakukan pembelian, tapi, sebaiknya jangan hanya melihat posisi harga turun saja, Analisa terlebih dahulu perilaku pasar, apakah memungkinkan saat harga turun tersebut akan segera kembali pulih, jangan sampai misalnya harga koin Rp. 200000 dan turun ke Rp. 180000 kita langsung membeli tanpa menganalisa pasar terlebih dahulu, yang ternyata setelah dibeli harganya malah semakin turun ke Rp. 130000, Berharap cuan malah boncos.
3. Banyak Modal banyak untung
Trader pemula pasti berfikir bahwa Banyak modal pasti banyak untung. Ya. Ini benar, tidak salah. Tetapi harus tetap diingat bahwa trading crypto memiliki faktor resiko tinggi. Artinya, Modal banyak juga berpotensi Rugi Banyak.
Pastikan bahwa modal Uang yang digunakan untuk transaksi / investasi di Crypto adalah bukan Uang Pinjaman, Bukan Uang yang disediakan untuk kebutuhan Primer dan Sekunder kehidupan sehari-hari.
Gunakan modal uang yang sudah terbebas dari kebutuhan seperti yang disebutkan diatas. agar ketika harga aset digital yang dibeli mengalami penurunan, maka dapat dilakukan Holding (ditahan) hingga harga aset digital tersebut kembali pulih.
Cara trading crypto agar Profit
Untuk trading aset digital tentu yang dicari adalah agar mendapatkan keuntungan, tetapi tidak serta merta setiap transaksi selalu tepat mendapatkan keuntungan atau profit. ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
1. Cara trading crypto dengan memperhatikan trend pasar
Perhatikan pergerakan candle stick untuk mempermudah menilai trend pasar, Candle stick yang menurun menandakan bahwa trend pasar sedang negatif atau mengalami penurunan harga. Untuk memperhatikan trend pasar melalui candle stick juga perlu menggunakan beberapa bantuan indikator seperti Volume, MACD, Scolatic, Parabolic SAR dan lainnya.
2. Lihat Jadwal event
Pergerakan harga biasanya juga dapat dipengaruhi oleh event-event yang diselengarakan oleh pengembang koin, Adanya Event-event memicu banyak pengguna untuk melakukan pembelian yang berdampak pada menurunnya stok di pasar. Demikian hukum pasar berlaku, yaitu ketika pasokan barang kurang, harga akan naik.
3. Jadwal Burning Aset Digital
Beberapa aset digital berupa token dan sejenisnya berproduksi setiap hari dalam jumlah yan banyak, Semakin banyak aset digital beredar harga jualnya semakin turun. Beberapa vendor pengembang token melakukan penjadwalan pembakaran aset digital (Burning Crypto) untuk menjaga stabilitas harga. Tidak sedikit trader melakukan pembelian pada saat setelah dilakukan burning, hal ini memicu harga aset digital naik karena banyaknya permintaan pembelian.
4. Pelajari Pump dan Dump
Pump dan Dump adalah skema manipulasi pasar yang dilakukan oleh individu/kelompok pemodal besar. Pump adalah aktifitas melakukan pembelian dalam jumlah yang besar-besaran. Dump adalah aktifitas penjualan dalam jumlah yang besar-besaran. Penjualan dalam jumlah besar-besaran akan mempengaruhi nilai harga aset digital dalam satu exchanger menjadi terkoreksi, dan juga pembelian dalam jumlah besar-besaran akan mempengaruhi harga aset menjadi naik. Berhati-hati dengan manipulasi pasar seperti ini karena ini adalah trik yang dilakukan oleh para pemodal besar untuk memicu kepanikan pasar.
Jangan terpaku pada perilaku pasar di satu exchanger saja, lihat pergerakan harga di exchanger lain yang lebih besar.